Batu amethyst memiliki sejarah panjang yang kaya akan mitos dan kepercayaan dari berbagai budaya di seluruh dunia. Berikut ini adalah rangkuman sejarah yang menonjol dari batu amethyst:
Zaman Kuno
Sejak zaman dahulu kala, amethyst telah dihargai sebagai salah satu batu permata yang paling berharga. Nama “amethyst” sendiri berasal dari kata Yunani “amethystos,” yang berarti “tidak mabuk.” Orang Yunani kuno percaya bahwa batu ini memiliki kekuatan untuk mencegah mabuk, sehingga mereka sering membuat cangkir anggur dari amethyst atau mengenakan perhiasan amethyst saat minum.
Mitologi Yunani
Dalam mitologi Yunani, amethyst dikaitkan dengan cerita tentang dewi perburuan, Artemis. Legenda mengatakan bahwa dewa anggur, Dionysus, marah karena tidak dihormati dan bersumpah untuk membalas dendam pada orang pertama yang ditemuinya. Orang itu adalah seorang gadis muda bernama Amethyst, yang sedang dalam perjalanan untuk memberi penghormatan kepada Artemis. Untuk melindunginya, Artemis mengubah Amethyst menjadi patung kuarsa putih. Terkesan oleh kecantikan patung itu, Dionysus menuangkan anggur di atasnya, mengubah patung tersebut menjadi ungu, dan menciptakan batu amethyst.
Mesir Kuno
Di Mesir kuno, amethyst juga sangat dihargai. Batu ini sering digunakan dalam perhiasan dan patung, serta diyakini memiliki sifat pelindung dan penyembuhan. Mumi Mesir sering ditemukan dengan perhiasan amethyst sebagai bagian dari perlengkapan pemakaman mereka.
Abad Pertengahan
Pada abad pertengahan, amethyst dianggap sebagai simbol dari kerendahan hati dan kesucian. Batu ini sering dipakai oleh para bangsawan dan pejabat gereja, termasuk para uskup. Bahkan, cincin amethyst sering disebut sebagai “Cincin Uskup” karena popularitasnya di kalangan pejabat gereja. Batu ini diyakini dapat melindungi pemakainya dari segala bentuk mabuk, baik secara fisik maupun spiritual.
Budaya Timur
Di Timur, terutama di Tiongkok dan India, amethyst juga memiliki tempat istimewa dalam sejarah dan kebudayaan. Di Tiongkok, amethyst diyakini memiliki kekuatan untuk menghilangkan pikiran buruk dan meningkatkan kebijaksanaan. Di India, batu ini sering digunakan dalam ritual penyembuhan dan meditasi.
Zaman Modern
Di zaman modern, amethyst tetap menjadi salah satu batu permata yang paling populer dan dicari. Meskipun amethyst pernah setara dengan batu-batu berharga seperti safir, rubi, dan zamrud, penemuan deposit besar di Brasil pada abad ke-19 mengubah statusnya menjadi batu semi-berharga karena melimpahnya pasokan.
Sejarah panjang amethyst yang melintasi berbagai budaya dan zaman menunjukkan betapa batu ini dihargai tidak hanya karena kecantikannya tetapi juga karena berbagai kepercayaan dan mitos yang menyertainya. Hingga hari ini, amethyst terus menjadi simbol dari ketenangan, perlindungan, dan spiritualitas.
~Akami Center~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar